BANDA ACEH – Bupati Aceh Jaya, Nurdin, bersama Kaistanbun Aceh Ir Cut Huzaimah MP dan anggota Fokopimda Aceh Jaya lainnya, pada hari Senin (7/11/2022) melakukan panen jagung seluas 200 hektare di Desa Bintah Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya.

“Jagung yang kita panen seluas 200 hektare, adalah bagian dari 3.000 hektare tanaman jagung yang ditargetkan pada tahun 2022 ini di tanam di Kabupaten Aceh Jaya,” kata Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah dalam pidato sambutannya, pada cara panen jagung di Desa Bintah Kecamatan Setia Bhakti, Aceh Jaya, Senin (6/11/2022).

Cut Huzaimah mengatakan, Desa Bintah, sudah dua kali berturut-turut mendapat bantuan pengembangan tanaman jagung dari Kementerian Pertanian.

Pertama pada tahun 2021 seluas 50 hektare dan tahun 2022 ini areal tanam jagungnya ditambahah 200 hektar, sehingga total bantuan pengembangan tanaman jagung yang telah diterima desa ini sudah seluas 250 hektare.

Sampai tahun ini, kata Kadistanbun Aceh itu, Desa Bintah sudah dua kali panen jagung bantuan Kementan dan anggota kelompok taninya juga sudah punya modal untuk melanjutkan tanam jagung yang ketiga, secara mandiri, pada tahun berikutnya.

Program bantuan pengembangan tanaman jagung ini, menurut Cut Huzaimah, sangat membantu dan menambah pendapatan petani di Desa Bintah.

Harga jagung untuk kadara air 15 persen saat ini, berkisar Rp 4.800 – Rp 5.200/Kg di kali per hektare produktivitas jagung di sini 7,3 ton, untuk satu kali panen per hektarnya, petani bisa mendapatkan tambahan pendapatan sekitar Rp 35 juta.

Pengembangan tanaman jagung di Aceh Jaya ini, kata Kadistanbun Aceh, telah menambah luas areal tanaman jagung dan meningkatkan produksi jagung.

Pada tahun 2021 lalu, produksi jagung Aceh, masih rendah hanya 343.000 ton, dengan adanya pengembangan tanaman jagung di Aceh Jaya, produksinya akan bertambah 15.542 ton, dari 2.120 hektare tanaman jagung yang sudah ditanam dan dipanen.

Di Aceh Jaya, ada tujuh kecamatan yang menjadi lokasi sasaran tanam jagung, yaitu Kecamtan Teunom, Pasie Raya, Krueng Sabe, Seia Bhakti, Indra Jaya dan Sampoiniet.

Bupati Aceh Jaya, Nurdin, dalam pengarahannya mengatakan, dirinya sangat senang Kabupaten Aceh Jaya, dijadikan salah satu daerah sentra pengembangan tanaman jagung di Aceh. Indonesia masih membutuhkan produksi jagung, karena konsumsi jagung untuk pakan ternak masih sangat tinggi.

Ketua Kelompok Tani Jagung Desa Bintah, Wanto mengatakan, semangat petani di Desa Bintah untuk tanam jagung cukup tinggi. Namun begitu, karena di desa ini belum punya pengering, harga jagungnya dibeli pedagang pengumpul hanya berkisar Rp 2.500 – Rp 3.000/Kg, dengan kadar air di atas 20 persen.

Ia mengatakan, petani jagung Desa Bintah sangat mengharapkan bantuan pengering dan peralatan paska panen lainnya. Hal ini dimaksudkan agara harga jual jagung petani bisa mencapai harga Rp 4.000 – Rp 5.000/Kg.

Menanggapi permohonan Ketua Kelompok Tani Jagung, Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah mengatakan, kalau untuk bantuan pengering jagung, Distanbun Aceh, belum bisa mengabulkan permintaan anggota kelompok tani Desa Bintah.

“Tapi untuk alat panen dan perontok jagung, salha satu diantranya, bisa kita bantu. Anggota kelompok tani, silahkan mana yang mau dipilih,” tutur Cut Huzaimah.

Bupati Aceh Jaya, Nurdin, mengucapkan terima kasih kepada Kadistanbun Aceh, yang telah bersedia membantu, membantu alat panen jagung kepada petani jagung Desa Bintah.

“Kita harapkan, Distanbun Aceh, mau membantu kegiatan pengembangan tanaman komoditi pertanian lainnya, yang sesuai dengan lahan petani di Aceh Jaya,” ujarnya.(*)